Komposisi
Tiap
kaplet salut selaput mengandung rifampicin 450 mg
Tiap
kaplet salut selaput mengandung rifampicin 600 mg
Farmakologi
Rifampicin
merupakan antibiotik semisintetik yang mempunyai efek bakterisid terhadap
mikobakteri dan organisme Gram positif. Pada dosis tinggi juga efektif terhadap
organisme Gram Negatif. Mekanisme kerja adalah dengan menghambat sintesa RNA
dan mikobakterium.
Indikasi
Untuk
pengobatan tuberkulosa dalam kombinasi dengan antituberkulosis lain.
Untuk
pengobatan lepra, digunakan dalam kombinasi dengna senyawa leprotik lain.
Kontraindikasi
Penderita
yang hipersensitif terhadap obat ini.
Penderita
jaundice, pofiria.
Dosis
Sebaiknya
obat diminum 30 menit – 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
Diberikan
dalam dosis tunggal:
Tuberkulosa:
Dewasa
Berat
badan > 50 kg : 600 mg sehari.
Berat
badan < 50 kg : 450 mg sehari.
Untuk
penderita dengan gangguan fungsi hati, dosis tidak boleh lebih dari 8 mg/kg BB.
Anak
– anak (sampai usia 12 tahun) : 10 – 20 mg/kg BB (jangan melebihi 600 mg
sehari).
Lepra:
Dosis
yang dianjurkan adalah 10 mg/kg BB.
Dosis
lazim pasien dengna berat 50 kg atau lebih adalah 600 mg perbulan dan dengan
berat badan kurang dari 50 kg adalah 450 mg perbulan.
Efek Samping
Gangguan
gastrointestinal dan gangguan fungsi hati.
Pernah
dilaporkan timbulnya ikterus, purpura, reaksi kepekaan kulit.
Trombositopenia,
leukopenia.
Dapat
terjadi abdominal distress (ketidaknyamanan pada perut) dan pernah dilaporkan
terjadinya kolitis pseudo membran.
Juga
pernah dijumpai keluhan – keluhan seperti influenza (flu syndrome), demam,
nyeri otot dan sendi.
Peringatan dan
Perhatian
Pemberian
pada penderita gangguan fungsi hati hanya jika diperlukan.
Pada
pengobatan jangka panjang dianjurkan untuk melakukan pemerikasaan fungsi hati
dan hitung jenis darah secara periodik.
Apabila
ada tanda – tanda komplikasi serius, seperti gagal ginjal, anemia hemolitik,
thrombositopenia atau kelainan fungsi hati maka pengobatan harus dihentikan.
Keamanan
penggunaan pada wanita hamil dan menyusui belum jelas diketahui.
Rifampicin
menyebabkan warna urin, feses, air mata, air ludah, keringat menjadi kemerah –
merahan terutama pada permulaan pengobatan, sehingga perlu diberitahukan
sebelumnya kepada pasien.
Rifampicin
juga dapat menyebabkan pewarnaan yang menetap pada lensa kontak yang lunak.
Interaksi obat
Rifampicin
menurunkan respons antikoagulansia, antidiabetik, kinidin, preparat digitalis,
kortikosteroid, siklosporin, fenitoin, analgesik.
Penggunaan
bersama PAS akan menghambat absorbsi, sehingga harus ada selang waktu 8 – 12 jam.
Rifampicin
mengganggu efektivitas absorbsi tolbutamid, ketokonazole.
Over Dosis
Bila
terjadi overdosis, lakukan pengosongan lambung segera dan berikan pengobatan
seperlunya.
Posting Komentar
berikan komentar anda disini agar pengetahuan kita sama-sama bertambah